
Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. Indonesia, sebagai negara megabiodiversitas, diberkahi dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah ruah, mulai dari hutan tropis, keanekaragaman hayati laut, mineral, hingga energi. Potensi SDA ini merupakan fondasi vital bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, pengelolaan SDA yang tidak tepat, eksploitasi berlebihan, atau kurangnya data akurat dapat berujung pada kerusakan lingkungan, konflik kepentingan, dan penurunan kualitas hidup. Tantangan pengelolaan SDA menjadi semakin kompleks di tengah isu perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, dan kebutuhan pembangunan yang terus meningkat. Oleh karena itu, pendekatan yang sistematis, berbasis data, dan berkelanjutan dalam pengelolaan SDA menjadi sebuah keniscayaan.
Salah satu inovasi teknologi yang telah terbukti revolusioner dalam pengelolaan SDA adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG adalah alat yang memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, pengelolaan, analisis, dan visualisasi data spasial (geografis) yang terkait dengan SDA. Dengan SIG, kita dapat memetakan persebaran hutan, menganalisis daerah rawan bencana, memantau perubahan tutupan lahan, mengidentifikasi lokasi potensi mineral, hingga merencanakan zona konservasi secara presisi. Kemampuan SIG untuk mengintegrasikan berbagai jenis data dari berbagai sumber menjadikannya instrumen yang sangat ampuh untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan SDA.
Meskipun potensi SIG sangat besar, implementasinya dalam pengelolaan SDA di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala. Keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam SIG, minimnya infrastruktur data spasial yang terintegrasi, hingga kurangnya pemahaman tentang bagaimana mengintegrasikan data lingkungan dengan informasi geografis seringkali menjadi hambatan utama. Akibatnya, banyak instansi pemerintah, swasta, maupun lembaga non-pemerintah belum sepenuhnya mampu memanfaatkan SIG untuk pengelolaan SDA secara optimal, sehingga kebijakan dan program yang dijalankan belum berbasis data spasial yang akurat dan komprehensif.
Melihat urgensi tersebut, Platindo Pusat Pelatihan dengan bangga menyelenggarakan Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. Program bimbingan teknis ini dirancang secara khusus untuk membekali para profesional, aparatur pemerintah, akademisi, dan praktisi di bidang SDA dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam memanfaatkan teknologi SIG. Kami berkomitmen untuk membantu setiap pihak yang terlibat dalam pengelolaan SDA untuk meningkatkan kapasitas mereka, memastikan bahwa pengelolaan SDA dapat dilakukan secara berkelanjutan, efisien, dan berbasis data ilmiah. Melalui bimtek ini, kami ingin berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan pemanfaatan SDA yang optimal untuk generasi sekarang dan mendatang.
Definisi Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
Daftar Isi
Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam dapat didefinisikan sebagai suatu program Bimbingan Teknis atau pelatihan terstruktur yang secara spesifik dirancang untuk membekali para peserta dengan pemahaman mendalam, keterampilan teknis, dan aplikasi praktis terkait pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) dalam konteks pengelolaan sumber daya alam. Program ini bertujuan untuk memberikan landasan konseptual dan operasional bagi individu maupun institusi dalam mengadopsi SIG sebagai alat bantu utama untuk perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pengambilan keputusan yang lebih efektif di berbagai sektor SDA, seperti kehutanan, pertambangan, perikanan, pertanian, hingga lingkungan hidup.
Lebih lanjut, definisi ini mencakup serangkaian elemen kunci yang akan menjadi fokus dalam pelatihan. Ini dimulai dari pemahaman mendalam tentang konsep dasar SDA, jenis-jenisnya, serta tantangan multidimensional yang dihadapi dalam pengelolaannya (misalnya, degradasi lahan, deforestasi, pencemaran, konflik lahan). Peserta akan diajak untuk mendalami bagaimana data geospasial dapat dikumpulkan dari berbagai sumber (citra satelit, peta topografi, survei lapangan, GPS, drone), bagaimana data tersebut disimpan dalam basis data spasial, dan bagaimana memanipulasinya untuk tujuan analisis. Fokus juga diberikan pada aspek pemetaan dan visualisasi fenomena SDA yang kompleks ke dalam format yang mudah dipahami.
Dalam konteks teknis, Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam akan memperkenalkan berbagai perangkat lunak SIG/GIS yang umum digunakan, baik yang komersial maupun open source, serta bagaimana mengoperasikannya untuk keperluan spesifik pengelolaan SDA. Materi juga akan mendalami teknik-teknik analisis spasial yang relevan, seperti analisis kesesuaian lahan, pemodelan dampak lingkungan, analisis perubahan tutupan lahan, identifikasi daerah rawan bencana, dan analisis keberlanjutan. Selain itu, aspek-aspek seperti interpretasi citra satelit, integrasi data dari sensor jarak jauh, serta pembuatan peta tematik yang informatif untuk pelaporan dan presentasi juga akan menjadi bagian integral dari pelatihan ini.
Secara ringkas, Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam adalah inisiatif strategis untuk memodernisasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan SDA. Ini bukan hanya tentang memberikan pengetahuan teknis perangkat lunak, melainkan program yang bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman komprehensif tentang bagaimana teknologi SIG dapat menjadi alat yang sangat ampuh dalam merancang kebijakan berbasis bukti, memitigasi risiko lingkungan, dan mendorong pemanfaatan SDA yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan demikian, bimtek ini berperan vital dalam mendukung upaya konservasi, pembangunan berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada SDA.
Peran dan Pentingnya Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam memegang peran yang sangat sentral dan krusial dalam upaya mencapai pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang efektif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap berbagai tantangan global. Pentingnya bimtek ini tidak hanya terbatas pada aspek teknis penggunaan perangkat lunak SIG, melainkan memiliki implikasi luas terhadap perlindungan lingkungan, pembangunan ekonomi, hingga resolusi konflik.
Pertama, bimtek ini berperan fundamental dalam mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti dan spasial. Pengelolaan SDA yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang lokasi, persebaran, dan karakteristik SDA, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Dengan SIG, data geografis dan atribut dapat diintegrasikan, dianalisis, dan divisualisasikan, memberikan informasi yang komprehensif bagi para pengambil keputusan. Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam membekali peserta dengan kemampuan untuk menghasilkan peta tematik, laporan analisis spasial, dan model simulasi yang dapat menjadi dasar kuat bagi perumusan kebijakan, perencanaan tata ruang, hingga zonasi kawasan konservasi atau eksploitasi. Ini mengurangi subjektivitas dan meningkatkan objektivitas dalam pengambilan keputusan.
Kedua, bimtek ini sangat penting untuk pemantauan dan evaluasi perubahan lingkungan secara efisien. Lingkungan dan SDA bersifat dinamis, terus berubah seiring waktu akibat aktivitas manusia dan fenomena alam. SIG, terutama ketika diintegrasikan dengan data penginderaan jauh (citra satelit, foto udara), memungkinkan pemantauan perubahan tutupan lahan (deforestasi, urbanisasi), degradasi lahan, atau dampak bencana secara periodik dan berskala luas. Pengetahuan dari bimtek ini memungkinkan para peserta untuk menganalisis tren perubahan, mengidentifikasi area yang rentan, dan mengevaluasi efektivitas program pengelolaan SDA. Efisiensi dalam pemantauan ini sangat krusial untuk respons cepat dan intervensi yang tepat.
Ketiga, bimtek ini berkontribusi signifikan terhadap mitigasi risiko bencana dan perencanaan adaptasi perubahan iklim. Banyak bencana alam seperti banjir, tanah longsor, atau kekeringan memiliki dimensi spasial yang kuat. Dengan SIG, analisis kerentanan dan bahaya dapat dilakukan untuk mengidentifikasi daerah rawan bencana, merencanakan jalur evakuasi, atau menentukan lokasi mitigasi. Dalam konteks perubahan iklim, SIG dapat digunakan untuk memodelkan dampak kenaikan permukaan air laut, perubahan pola curah hujan, atau persebaran penyakit, sehingga pemerintah dan komunitas dapat merencanakan langkah-langkah adaptasi yang tepat. Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam membekali peserta dengan alat untuk memvisualisasikan skenario dan merumuskan strategi berbasis spasial.
Keempat, pelatihan ini krusial untuk optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan perencanaan penggunaan lahan yang berkelanjutan. Setiap sumber daya memiliki potensi dan batasan tertentu. SIG memungkinkan analisis kesesuaian lahan untuk pertanian, kehutanan, perkebunan, atau permukiman, memastikan penggunaan lahan yang paling optimal dan sesuai dengan karakteristik ekologisnya. Dengan data yang komprehensif, konflik penggunaan lahan dapat diminimalisir, dan kebijakan zonasi dapat dirumuskan secara lebih adil dan berkelanjutan. Ini membantu dalam menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dengan kapasitas daya dukung lingkungan.
Kelima, bimtek ini membantu dalam peningkatan kolaborasi dan partisipasi pemangku kepentingan. Data dan peta yang dihasilkan oleh SIG adalah alat komunikasi yang sangat efektif. Informasi spasial yang mudah dipahami dapat dibagikan kepada berbagai pihak, mulai dari masyarakat lokal, pemerintah daerah, sektor swasta, hingga lembaga non-pemerintah. Hal ini memfasilitasi diskusi, membangun pemahaman bersama, dan mendorong partisipasi aktif dalam proses perencanaan dan pengelolaan SDA. Transparansi data yang difasilitasi oleh SIG dapat mengurangi misinformasi dan membangun konsensus.
Terakhir, bimtek ini juga memiliki peran penting dalam mendorong inovasi dan pengembangan sistem informasi geospasial nasional. Dengan meningkatnya jumlah SDM yang menguasai SIG di berbagai instansi terkait SDA, akan terbentuk ekosistem data geospasial yang lebih kuat dan terintegrasi. Hal ini mendukung upaya pemerintah dalam membangun Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) dan sistem informasi geospasial nasional yang komprehensif, yang pada akhirnya akan menjadi fondasi bagi pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Materi Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam yang diselenggarakan oleh Platindo Pusat Pelatihan dirancang dengan kurikulum yang komprehensif, terperinci, dan sistematis. Materi disajikan secara bertahaha, mulai dari konsep dasar hingga implementasi praktis, serta selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengelolaan SDA. Berikut adalah rincian materi yang akan dibahas:
1. Konsep Dasar Sumber Daya Alam dan Isu Lingkungan Terkini
- Definisi dan Klasifikasi Sumber Daya Alam: Sumber daya terbarukan dan tak terbarukan (hutan, air, mineral, tanah, keanekaragaman hayati).
- Prinsip-prinsip Pengelolaan SDA Berkelanjutan: Konservasi, efisiensi, keadilan intergenerasi.
- Isu Lingkungan Global dan Nasional: Perubahan iklim, deforestasi, degradasi lahan, pencemaran, kehilangan keanekaragaman hayati, bencana alam.
- Urgensi data dan informasi spasial dalam menghadapi tantangan pengelolaan SDA.
2. Pengenalan Sistem Informasi Geografis (SIG/GIS)
- Konsep Dasar SIG/GIS: Definisi, komponen utama (hardware, software, data, user, metode), dan fungsi SIG/GIS.
-
Jenis Data Geospasial:
- Model Data Vektor: Titik (titik api, lokasi sampel), Garis (sungai, jalan), Poligon (batas hutan, danau, lahan).
- Model Data Raster: Citra satelit, foto udara, Digital Elevation Model (DEM).
- Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta: Pentingnya akurasi dan keseragaman referensi spasial.
- Peran SIG/GIS sebagai alat bantu analisis, visualisasi, dan pengambilan keputusan.
3. Akuisisi dan Manajemen Data Geospasial untuk SDA
-
Sumber Data Geospasial untuk SDA:
- Citra Satelit: Resolusi spasial, spektral, temporal (misalnya, Landsat, Sentinel, SPOT).
- Data Penginderaan Jauh (Remote Sensing): Konsep dasar, sensor pasif dan aktif.
- Data dari GPS (Global Positioning System) dan survei lapangan.
- Peta eksisting (topografi, geologi, tanah, tata ruang).
- Data dari drone dan LiDAR.
- Teknik Akuisisi Data: Digitasi, georeferensi, input data tabular.
-
Manajemen Basis Data Geospasial:
- Perancangan geodatabase untuk data SDA (misalnya, data kehutanan, pertambangan).
- Organisasi data, metadata, dan pembaruan data.
- Kualitas data geospasial dan isu akurasi.
4. Pengolahan dan Analisis Spasial untuk Pengelolaan SDA
-
Pengenalan Perangkat Lunak SIG/GIS (misalnya, QGIS, ArcGIS):
- Antarmuka pengguna dan fungsi dasar.
- Import, export, dan konversi format data.
-
Teknik Pengolahan Data Geospasial:
- Clipping, dissolving, merging, buffering, reprojection.
- Klasifikasi citra (supervised dan unsupervised) untuk identifikasi tutupan lahan.
-
Analisis Spasial Tematik untuk SDA:
- Overlay Analysis: Menggabungkan berbagai lapisan informasi (misalnya, peta curah hujan dengan peta jenis tanah untuk analisis potensi pertanian).
- Network Analysis: Analisis jaringan (misalnya, aksesibilitas ke kawasan hutan).
- Surface Analysis: Analisis permukaan (kemiringan lahan, aspek) dari DEM untuk mitigasi longsor atau perencanaan jalur.
- Pemodelan Spasial: Dasar-dasar pemodelan kesesuaian lahan, potensi erosi, atau penyebaran polutan.
- Pembuatan peta tematik yang informatif dan standar kartografi.
5. Aplikasi SIG dalam Berbagai Sektor Pengelolaan SDA
- SIG untuk Kehutanan: Pemantauan deforestasi, identifikasi hotspot kebakaran hutan, perencanaan restorasi lahan, pengelolaan areal konsesi.
- SIG untuk Pertambangan: Pemetaan potensi mineral, perencanaan dampak lingkungan, pemantauan reklamasi pasca-tambang.
- SIG untuk Sumber Daya Air: Pemetaan daerah aliran sungai (DAS), analisis ketersediaan air, perencanaan irigasi, pemantauan kualitas air.
- SIG untuk Pertanian: Pemetaan kesesuaian lahan pertanian, identifikasi lahan marginal, perencanaan pola tanam, presisi pertanian.
- SIG untuk Konservasi dan Lingkungan Hidup: Zonasi kawasan lindung, pemetaan habitat satwa, pemantauan keanekaragaman hayati, analisis dampak lingkungan (AMDAL).
- SIG untuk Mitigasi Bencana: Pemetaan daerah rawan bencana (banjir, longsor, gempa), perencanaan jalur evakuasi, simulasi bencana.
6. Studi Kasus dan Workshop Praktis
- Analisis studi kasus nyata implementasi SIG dalam pengelolaan SDA dari berbagai sektor (misalnya, studi kasus pemantauan deforestasi, analisis potensi bencana, atau perencanaan tata ruang berbasis SIG).
- Workshop Praktis: Peserta akan dibimbing untuk mengoperasikan perangkat lunak SIG/GIS untuk melakukan akuisisi data sederhana, pengolahan data, analisis spasial, dan membuat peta tematik berdasarkan skenario data riil atau simulasi.
- Diskusi interaktif, sesi tanya jawab, dan berbagi pengalaman antar peserta mengenai tantangan dan praktik terbaik dalam implementasi SIG di bidang SDA.
Materi-materi ini akan disampaikan oleh para narasumber ahli yang merupakan praktisi berpengalaman dalam implementasi SIG di berbagai sektor pengelolaan SDA, memastikan bahwa setiap sesi tidak hanya informatif tetapi juga relevan dan aplikatif untuk kebutuhan para peserta dari berbagai latar belakang.
Tujuan dan Manfaat Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam yang diselenggarakan oleh Platindo Pusat Pelatihan memiliki tujuan yang jelas dan memberikan manfaat yang signifikan bagi individu maupun organisasi yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam.
Tujuan Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
-
Meningkatkan Pemahaman Konseptual SIG dan Pengelolaan SDA:
- Membekali peserta dengan pemahaman mendalam mengenai konsep dasar Sistem Informasi Geografis (SIG) dan relevansinya dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya alam (SDA) kontemporer.
- Memperkuat pemahaman tentang prinsip-prinsip pengelolaan SDA berkelanjutan dan isu-isu lingkungan terkini.
-
Mengembangkan Kompetensi Teknis dalam Akuisisi dan Manajemen Data Geospasial:
- Melatih peserta untuk mengidentifikasi sumber data geospasial yang relevan (citra satelit, GPS, peta) dan melakukan akuisisi data secara efektif.
- Meningkatkan kemampuan dalam mengelola, mengorganisir, dan membangun basis data geospasial untuk keperluan analisis SDA.
-
Memperkuat Keterampilan Analisis Spasial untuk SDA:
- Membekali peserta dengan teknik-teknik pengolahan dan analisis spasial menggunakan perangkat lunak SIG (misalnya, overlay analysis, buffer analysis, pemodelan spasial).
- Meningkatkan kemampuan dalam menginterpretasi hasil analisis spasial untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan SDA.
-
Mendorong Pemanfaatan SIG untuk Berbagai Sektor SDA:
- Mengarahkan peserta untuk mengaplikasikan SIG dalam berbagai sektor SDA seperti kehutanan, pertambangan, perikanan, pertanian, lingkungan hidup, dan mitigasi bencana.
- Membekali kemampuan dalam menyajikan informasi SDA dalam bentuk peta tematik dan laporan visual yang informatif dan mudah dipahami.
-
Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan SDA:
- Mendorong penggunaan SIG sebagai alat bantu utama untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program pengelolaan SDA secara lebih efisien dan efektif.
- Mengurangi potensi kesalahan dan meningkatkan akurasi dalam pengelolaan data dan informasi SDA.
Manfaat Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
-
Bagi Individu (Peserta/Profesional SDA):
- Peningkatan Kompetensi Profesional: Peserta akan memiliki keahlian baru yang sangat dibutuhkan dalam SIG untuk aplikasi SDA, meningkatkan kredibilitas dan daya saing profesional mereka.
- Peluang Karir Lebih Baik: Dengan keterampilan yang relevan dengan teknologi terkini, peserta memiliki keunggulan kompetitif untuk pengembangan karir di instansi pemerintah, swasta, atau lembaga non-pemerintah di bidang SDA dan lingkungan.
- Efisiensi Kerja: Mampu menyelesaikan tugas-tugas analisis spasial, pemetaan, dan pemantauan SDA dengan lebih cepat, akurat, dan efektif menggunakan alat SIG.
- Rasa Aman dalam Bekerja: Dengan data dan analisis yang lebih akurat, keputusan yang diambil akan lebih berbasis bukti dan mengurangi risiko kesalahan.
- Jejaring Profesional: Kesempatan untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, dan membangun jejaring dengan sesama praktisi dari berbagai sektor SDA.
-
Bagi Organisasi (Instansi Pemerintah, Swasta, LSM, Perguruan Tinggi):
- Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Organisasi mampu membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis dalam pengelolaan SDA karena didukung oleh data spasial yang komprehensif dan analisis mendalam.
- Peningkatan Efisiensi Operasional: Proses pemantauan, perencanaan, dan evaluasi SDA menjadi lebih efisien dengan bantuan SIG, menghemat waktu dan biaya.
- Mitigasi Risiko Lingkungan dan Bencana: SIG memungkinkan identifikasi dini dan perencanaan mitigasi yang lebih baik untuk risiko-risiko terkait SDA dan bencana alam.
- Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi: Informasi spasial yang jelas dan visual dapat digunakan untuk pelaporan yang lebih transparan kepada pemangku kepentingan dan publik.
- Optimalisasi Pemanfaatan SDA: Dengan pemetaan dan analisis yang akurat, organisasi dapat merencanakan pemanfaatan SDA secara lebih optimal dan berkelanjutan.
- Dukungan Kebijakan Berkelanjutan: Kontribusi pada perumusan kebijakan SDA yang lebih holistik, adaptif, dan berwawasan lingkungan.
- Peningkatan Kolaborasi: Peta dan data SIG menjadi media komunikasi yang efektif untuk kolaborasi antar pihak dalam pengelolaan SDA.
Secara keseluruhan, Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam adalah investasi strategis yang akan memberikan dampak positif berlipat ganda, tidak hanya bagi individu yang terlibat tetapi juga bagi upaya perlindungan lingkungan, pembangunan berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada kekayaan alam Indonesia.
Kesimpulan
Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam merupakan langkah progresif dan esensial bagi setiap pihak yang berkomitmen terhadap pengelolaan kekayaan alam Indonesia yang efektif dan berkelanjutan. Di tengah kompleksitas isu lingkungan dan tuntutan pembangunan yang kian meningkat, pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan sebuah instrumen vital untuk membuat keputusan yang berbasis data, memitigasi risiko, dan memastikan kelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang. Kemampuan SIG dalam mengintegrasikan, menganalisis, dan memvisualisasikan data spasial menawarkan solusi yang presisi untuk tantangan pengelolaan SDA yang multi-dimensi.
Platindo Pusat Pelatihan menyadari urgensi ini dan dengan bangga mempersembahkan Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam ini. Program kami dirancang secara komprehensif untuk membekali Anda dengan pengetahuan mendalam mengenai konsep dasar SIG, keterampilan dalam akuisisi dan manajemen data geospasial, serta teknik analisis spasial yang efektif untuk berbagai aplikasi SDA. Kami berkomitmen untuk menjadi mitra Anda dalam menghadapi tantangan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab.
Jangan biarkan pengelolaan sumber daya alam Anda tertinggal dari perkembangan teknologi. Tingkatkan kapasitas dan kompetensi tim Anda dengan keahlian SIG yang relevan. Bergabunglah dengan Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam dari Platindo Pusat Pelatihan dan jadilah agen perubahan yang membawa pengelolaan SDA menuju era yang lebih ilmiah, efisien, dan berkelanjutan. Wujudkan Indonesia yang lestari dengan kekayaan alam yang terjaga dan termanfaatkan secara optimal. Segera daftarkan diri Anda dan tim Anda, karena masa depan pengelolaan SDA yang cerah dimulai dari pemahaman SIG yang kuat!
Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
Sehubung Dengan Penjelasan Di Atas, Dalam Rangka Memahami Serta Meningkatkan Kapasitas Dan Kapabilitas Pemerintah Pusat, Daerah Dan Swasta. Maka Kami Dari Eitena Pusat Pelatihan Mengajak Bapak/Ibu/Saudara(i) Untuk Mengikuti Bimbingan Teknis Dengan Tema: Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
Metode Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pemaparan Materi, diskusi, tanya jawab, studi kasus dan simulasi langsung dengan konsep:
- 20% Teori berdasarkan literatur praktisi
- 40% analisa best practices & benchmarking antara: Institusi, korporasi & Industri
- 40% Studi kasus nyata & brainstorming antara Narasumber / Trainer dengan peserta kegiatan
Pilihan Kelas Pelaksanaan: Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
- Kelas Tatap Muka Di Hotel
- Online Zoom Meeting
- In House Training
Biaya Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
- Online Zoom Meeting : Rp. 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah)
- Non Akomodasi Penginapan : @Rp. 4.000.000,- (Empat Juta Rupiah)
- Fasilitas Dengan Penginapan 4 Hari 3 Malam dengan Kamar Twin Sharing (1 Kamar Untuk 2 Orang Peserta) : Rp. 4.800.000,- (Empat Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah)
- Fasilitas Dengan Penginapan 4 Hari 3 Malam dengan Kamar Suite Room (1 Kamar Untuk 1 Orang Peserta) : Rp. 5.700.000,- (Lima Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah)
Fasilitas
- Bahan Ajar Modul ( Softcopy Dan Hardcopy)
- Seminar Kit
- Kuitansi Pembayaran Perpeserta
- Sertifikat
- Tas Kegiatan
- Konsumsi Dan Coffe Break Selama Kegiatan
- Kartu Tanda Peserta
- Penjemputan Di Bandara / Stasiun Bagi Peserta Rombongan Minimal 8 Orang Peserta
Tata Cara Pendaftaran: Bimtek SIG untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam
- Surat Undangan Kegiatan Beserta Jadwal Kegiatan Akan Dikirimkan Setelah Melakukan Konfirmasi Melalui Panitia Juliandry Hp/Wa: 0851 5867 0808
- Surat Undangan Kegiatan Akan Dikirimkan Via E-Mail Dan/Atau Whatsapp
- Bagi Peserta Minimal 5 Orang Dapat Menentukan Waktu, Tempat Dan Materi Kegiatan Sesuai Kebutuhan Peserta
- Pendaftaran Paling Lambat 3 Hari Sebelum Pelaksanaan Kegiatan
- Tema, Materi Serta Rundown Kegiatan Dapat Menyesuaikan Keinginan Peserta
Kontak Person
- Juliandry – Hp/Wa: 0813 2406 6619